Kamis, 08 Mei 2014

Refleksi psikologi


Nama : Mayasari (1111015000020)
Kelas : VI C (Enam)
Teori Kognitif Perkembangan Psikologi Vgotsky
Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif dan bahasa anak akan berkembang melalui kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Sehingga menurutnya perkembangan anak tidak berkembang tanpa adanya situasi sosial. Vygotsky percaya bahwa perkembangan anak yang dilakukan melalui interaksi sosial dan budaya dapat membantu anak dalam berfikir, berkomunikasi, dan memecahkan masalah seperti seperti ingatan, perhatian, dan penalaran yang melibatkan pembelajaran dengan menggunakan temuan-temuan masyarakat. Perkembangan kognitif sosial anak merupakan hal penting untuk diperhatikan, karena merupakan kawasan yang membutuhkan pemrosesan yang sangat serius dalam membentuk karakter dalam rangka meningkatkan potensi ingatan dan penalaran yang lebih baik. Untuk memaksimalkan perkembangan, seharusnya anak dapat bekerja dengan orang dewasa atau anak-anak lain yang lebih terampil (lebih dewasa) yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks.
Melalui pengorganisasian pengalaman-pengalaman interaksi sosial yang berada di dalam suatu latar belakang kebudayaan ini, perkembangan mental anak-anak menjadi matang. Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain.
1.      Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development)
Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri, tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak lain yang terlatihVygotsky membedakan antara aktual development dan potensial development pada anak. Actual development ditentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau anak-anak lain. Sedangkan potensial development membedakan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau kerjasama dengan anak-anak lain.
Menurut Vygotsky, ZPD merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya. Maksud dari ZPD adalah menitikberatkan pada interaksi sosial akan dapat memudahkan perkembangan anak. Ketika anak mengerjakan pekerjaannya di sekolah sendiri, perkembangan mereka kemungkinan akan berjalan lambat. Untuk memaksimalkan perkembangan, siswa seharusnya bekerja dengan teman yang lebih terampil yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks.
2.      Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah pada proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.
Scaffolding adalah memberikan kepada seseorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap - tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri
3.      Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
            Pembelajaran Kooperatif adalah suatu pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau saling membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Pembelajaran kooperatif merupakan penerapan dari teori Vygotsky, dimana dalam pelaksanaan pembelajarannya anak bekerja secara berkelompok untuk melakukan kerja sama saling membantu dan berinteraksi dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif dilakukan dengan kegiatan kelompok, dimana setiap anggota kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. Melalui pembelajaran kooperatif, anak dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan bahasa anak sebagai implikasi dari interaksi yang dilakukan dengan anak-anak lain.
4.      Aplikasi Teori Vygotsky dalam Pembelajaran
            Aplikasi teori Vygotsky dalam penerapannya dalam pembelajaran mempunyai dua implikasi yang penting dalam pembelajaran.
a.       Dalam menerapkan pembelajaran kooperatif, pengelompokan siswa dilakukan mengacu pada tingkat kemampuan siswa yang berbeda. Tutorial yang dilakukan antara anggota kelompok dapat efektif meningkatkan perkembangan siswa dalam Zone of Proximal Development.
b.      Penerapan scaffolding dengan bantuan guru dimaksudkan agar siswa dapat mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri.
5.      Penerapan Teori Vygotsky dalam Kelas
Vygotsky menjelaskan ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa dalam melewati ZPDnya dalam pembelajaran yaitu:
1.      Instruksi perlu direncanakan guru untuk memberikan latihan dalam ZPD anak baik secara individu atau kelompok.
2.      Kegiatan pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dalam kelompok anak-anak yang mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda sehingga dapat membantu belajar anak satu sama lain
3.      Pemberian scaffolding kepada siswa berupa bantuan pada awal kegiatan, untuk selanjutnya mengurangi bantuan-bantuan tersebut agar siswa lebih bertanggung jawab dengan tugas yang diberikannya.
Penerapan teori belajar Vygotsky dalam interaksi belajar mengajar mungkin dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.      Walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis, ini berarti anak-anak bekerja dalam Zone of proximal developmnet dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui  ZPD.
2.      Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak, kerja kelompok secara kooperatif tampaknya mempercepat perkembangan anak.
3.      Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluas menjadi pengajaran pribadi oleh teman sebaya (peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak tertinggal dalam pelajaran. Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Jadi dapat disimpulkan Situasi sosial dari perkembangan anak merupakan suatu sistem dari hubungan antara anak dan orang dewasa, yang khas bagi usia ini. Kontradiksi membentuk tugas perkembangan yang harus di selesaikan dalam menuntun jenis kegiatan yang khas untuk usia ini. Penyelesaian dari kontradiksi dapat di lihat bila muncul bentuk-bentuk psikologis dasar yang baru. Vygotsky secara spesifik mengamati dari pemunculannya dan penyelesaiannya tugas-tugas perkembangannya bagi setiap periode usia. Dalam penelitian-penelitiannya mengenai kesadaran. Teori dari ilmu psikologi yang baru tidak akan terbentuk sampai masalah kesadaran dan pikologi ditetapkan dengan jelas, dan sampai masalah. Masalah tersebut diselesaikan dengan cara yang objektif oleh penelitian secara empiris. Vygotsky menempatkan psikologi tentang kesadaran pada pusat disiplin ilmu psikologi dan membandingkan konsep-konsepnya dengan konsep-konsep dari ketiga jenis psikologi lainnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda