Refleksi psikologi
Nama : Mayasari (1111015000020)
Kelas : VI C (Enam)
Teori Kognitif
Perkembangan Psikologi Vgotsky
Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif dan
bahasa anak akan berkembang melalui kegiatan-kegiatan sosial dan budaya.
Sehingga menurutnya perkembangan anak tidak berkembang tanpa adanya situasi
sosial. Vygotsky percaya bahwa perkembangan anak yang dilakukan melalui
interaksi sosial dan budaya dapat membantu anak dalam berfikir, berkomunikasi,
dan memecahkan masalah seperti seperti ingatan, perhatian, dan penalaran yang
melibatkan pembelajaran dengan menggunakan temuan-temuan masyarakat.
Perkembangan kognitif sosial anak merupakan hal penting untuk diperhatikan,
karena merupakan kawasan yang membutuhkan pemrosesan yang sangat serius dalam
membentuk karakter dalam rangka meningkatkan potensi ingatan dan penalaran yang
lebih baik. Untuk memaksimalkan perkembangan, seharusnya anak dapat bekerja
dengan orang dewasa atau anak-anak lain yang lebih terampil (lebih dewasa) yang
dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks.
Melalui pengorganisasian
pengalaman-pengalaman interaksi sosial yang berada di dalam suatu latar
belakang kebudayaan ini, perkembangan mental anak-anak menjadi matang. Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari
sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa
anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak
tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang
lain.
1. Zona Perkembangan
Proksimal (Zone of Proximal Development)
Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan serangkaian
tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri, tetapi dapat dipelajari
dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak lain yang terlatih. Vygotsky membedakan antara aktual development dan
potensial development pada anak. Actual development ditentukan apakah seorang
anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau anak-anak lain.
Sedangkan potensial development membedakan apakah seorang anak dapat melakukan
sesuatu, memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau kerjasama
dengan anak-anak lain.
Menurut Vygotsky, ZPD merupakan celah antara actual
development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat
melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat
melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman
sebaya. Maksud dari ZPD adalah menitikberatkan pada interaksi sosial akan dapat
memudahkan perkembangan anak. Ketika anak mengerjakan pekerjaannya di sekolah
sendiri, perkembangan mereka kemungkinan akan berjalan lambat. Untuk
memaksimalkan perkembangan, siswa seharusnya bekerja dengan teman yang lebih
terampil yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang
lebih kompleks.
2. Scaffolding
Scaffolding
merupakan suatu istilah pada proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun
anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.
Scaffolding adalah memberikan kepada seseorang anak sejumlah besar
bantuan selama tahap - tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan
tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung
jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan
yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan
masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri
3. Pembelajaran
Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran
Kooperatif adalah suatu pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku
bersama dalam bekerja atau saling membantu di antara sesama dalam struktur
kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Pembelajaran kooperatif merupakan penerapan dari teori Vygotsky, dimana dalam
pelaksanaan pembelajarannya anak bekerja secara berkelompok untuk melakukan
kerja sama saling membantu dan berinteraksi dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif dilakukan dengan kegiatan kelompok,
dimana setiap anggota kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda.
Melalui pembelajaran kooperatif, anak dapat meningkatkan perkembangan kognitif
dan bahasa anak sebagai implikasi dari interaksi yang dilakukan dengan
anak-anak lain.
4. Aplikasi Teori
Vygotsky dalam Pembelajaran
Aplikasi
teori Vygotsky dalam penerapannya dalam pembelajaran mempunyai dua implikasi
yang penting dalam pembelajaran.
a.
Dalam menerapkan pembelajaran kooperatif, pengelompokan siswa
dilakukan mengacu pada tingkat kemampuan siswa yang berbeda. Tutorial yang
dilakukan antara anggota kelompok dapat efektif meningkatkan perkembangan siswa
dalam Zone of Proximal Development.
b.
Penerapan scaffolding dengan bantuan guru dimaksudkan agar siswa
dapat mengambil lebih banyak tanggung jawab
untuk pembelajaran mereka sendiri.
5. Penerapan Teori
Vygotsky dalam Kelas
Vygotsky menjelaskan ada beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan guru untuk membantu siswa dalam melewati ZPDnya dalam pembelajaran
yaitu:
1.
Instruksi perlu direncanakan guru untuk memberikan
latihan dalam ZPD anak baik
secara individu atau kelompok.
2.
Kegiatan pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dalam
kelompok anak-anak yang mempunyai tingkat kemampuan yang
berbeda sehingga dapat membantu belajar
anak satu sama lain
3.
Pemberian scaffolding kepada siswa berupa bantuan pada awal
kegiatan, untuk selanjutnya mengurangi bantuan-bantuan tersebut agar siswa
lebih bertanggung jawab dengan tugas yang diberikannya.
Penerapan teori belajar Vygotsky dalam interaksi
belajar mengajar mungkin dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.
Walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru
harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah
teoritis, ini berarti anak-anak bekerja dalam Zone of proximal developmnet dan
guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD.
2.
Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman
sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak, kerja kelompok
secara kooperatif tampaknya mempercepat perkembangan anak.
3.
Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluas menjadi
pengajaran pribadi oleh teman sebaya (peer tutoring), yaitu seorang anak
mengajari anak lainnya yang agak tertinggal dalam pelajaran. Satu anak bisa
lebih efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru
saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan
yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai
Jadi dapat disimpulkan
Situasi sosial dari perkembangan anak merupakan suatu sistem dari hubungan
antara anak dan orang dewasa, yang khas bagi usia ini. Kontradiksi membentuk
tugas perkembangan yang harus di selesaikan dalam menuntun jenis kegiatan yang
khas untuk usia ini. Penyelesaian dari kontradiksi dapat di lihat bila muncul
bentuk-bentuk psikologis dasar yang baru. Vygotsky secara spesifik mengamati
dari pemunculannya dan penyelesaiannya tugas-tugas perkembangannya bagi setiap
periode usia. Dalam penelitian-penelitiannya mengenai kesadaran. Teori dari
ilmu psikologi yang baru tidak akan terbentuk sampai masalah kesadaran dan
pikologi ditetapkan dengan jelas, dan sampai masalah. Masalah tersebut
diselesaikan dengan cara yang objektif oleh penelitian secara empiris. Vygotsky menempatkan
psikologi tentang kesadaran pada pusat disiplin ilmu psikologi dan
membandingkan konsep-konsepnya dengan konsep-konsep dari ketiga jenis psikologi
lainnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda