paper penginderaan jauh
PAPER PENGINDERAAN JAUH
NAMA : Mayasari
KELAS : VI C / Geografi
NIM : 1111015000020
JENIS-JENIS FOTO UDARA :
1.
Foto vertikal
atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu
kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
2.
Foto condong
atau foto miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan
sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini
pada umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar. Tapi apabila sudut condongnya
masih berkisar antara 1 - 4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan
sebagai foto vertikal. Foto condong masih dibedakan lagi menjadi:
a)
Foto agak
condong (low oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak
tergambar pada foto.
b)
Foto sangat
condong (high oblique photograph), yaitu apabila pada foto tampak
cakrawalanya.
Contoh Gambar Foto Udara :




JENIS-JENIS CITRA PENGINDRAAN JAUH
Pengindraan jauh nantinya menghasilkan data
yang berupa visual dan digital. Hasil pengindraan jarak jauh dapat memiliki
banyak bentuk atau hasil. Hasil pengindraan jarak jauh tidak hanya berupa
gambar saja, dapat pula gambar yang memiliki row data yang bisa diolah.
·
Data digital
atau data numerik untuk dianalisis dengan menggunakan komputer.
·
Data visual
dibedakan lebih jauh atas data citra dan data non citra untuk dianalisis dengan
cara manual. Data citra berupa gambaran mirip aslinya, sedangkan data non citra
berupa garis atau grafik. Citra dapat dibedakan atas citra foto (photographic
image) atau foto udara dan citra non foto (non photographic image).
Perbedaan citra foto dan non foto antara lain :
·
Sensor yang
digunakan : Citra foto menggunakan sensor kamera sedangkan citra non foto
menggunakan sensor Non kamera, mendasarkan atas penyiaman (scanning) kamera
yang detektornya bukan film.
·
Detektor :
Citra foto menggunakan detektor film sedangkan citra non foto menggunakan Pita
magnetik, termistor foto konduktif, foto voltaik, dsb.
·
Proses
perekaman : citra foto menggunakan Fotografi/kimiawi
sedangkan citra non foto menggunakan Elektronik
·
Mekanisme
perekaman : citra foto serentak dan citra non foto
parsial
·
Spektrum
elektromagnetik : citra foto Spektrum tampak dan perluasannya
sedangkan citra non foto Spektra tampak dan perluasannya thermal, dan gelombang
mikro.
1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran yang dihasilkan
dengan menggunakan sensor kamera. Citra foto dapat dibedakan berdasarkan:
a. Spektrum Elektromagnetik yang digunakan
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang
digunakan, citra foto dapat dibedakan atas:
1.
Foto ultra
violet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultra violet dekat
dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer.
2.
Foto
ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari
saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 - 0,56 mikrometer).
3.
Foto
pankromatik yaitu foto yang dengan menggunakan spektrum tampak mata.
4.
Foto infra
merah yang terdiri dari foto warna asli (true infrared photo) yang
dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat sampai panjang gelombang
0,9 mikrometer hingga 1,2 mikrometer dan infra merah modifikasi (infra merah
dekat) dengan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan saluran hijau.
Peta berdasarkan foto : contoh peta berdasarkan
foto dapat dilihat dari peta di bawah ini.
b. Sumbu kamera
Foto udara dapat dibedakan berdasarkan arah
sumbu kamera ke permukaan bumi, yaitu:
1.
Foto vertikal
atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu
kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
2.
Foto condong
atau foto miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan
sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini
pada umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar. Tapi apabila sudut condongnya
masih berkisar antara 1 - 4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan
sebagai foto vertikal. Foto condong masih dibedakan lagi menjadi:
c)
Foto agak
condong (low oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak
tergambar pada foto.
d)
Foto sangat
condong (high oblique photograph), yaitu apabila pada foto tampak
cakrawalanya.
c. Warna yang digunakan
Berdasarkan warna yang digunakan, citra foto
dapat dibedakan atas:
1) Foto berwarna
semua (false colour).
Warna citra pada foto tidak sama dengan warna
aslinya. Misalnya pohon-pohon yang berwarna hijau dan banyak memantulkan
spektrum infra merah, pada foto tampak berwarna merah.
2) Foto berwarna asli (true colour).
Contoh: foto pankromatik berwarna.
d. Wahana yang digunakan
Berdasarkan wahana yang digunakan, ada 2 (dua)
jenis citra, yakni:
1) Foto udara, dibuat dari pesawat udara atau
balon
2) Foto satelit/orbital, dibuat dari
satelit
2. Citra Non Foto
Citra non foto adalah gambaran yang dihasilkan
oleh sensor bukan kamera. Citra non foto dibedakan atas:
a. Spektrum elektromagnetik yang digunakan
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang
digunakan dalam penginderaan, citra non foto dibedakan atas:
1) Citra infra
merah thermal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra merah thermal.
Penginderaan pada spektrum ini mendasarkan atas beda suhu objek dan daya
pancarnya pada citra tercermin dengan beda rona atau beda warnanya.
2) Citra radar
dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang
mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif yaitu
dengan sumber tenaga buatan, sedang citra gelombang mikro dihasilkan
dengan sistim pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.
b. Sensor yang digunakan
Berdasarkan sensor yang digunakan, citra non
foto terdiri dari:
1) Citra
tunggal, yakni citra yang dibuat dengan sensor tunggal, yang salurannya lebar.
2) Citra
multispektral, yakni citra yang dibuat dengan sensor jamak, tetapi salurannya
sempit, yang terdiri dari:
o Citra RBV (Return Beam Vidicon), sensornya
berupa kamera yang hasilnya tidak dalam bentuk foto karena detektornya bukan
film dan prosesnya non fotografik.
o Citra MSS (Multi Spektral Scanner), sensornya
dapat menggunakan spektrum tampak maupun spektrum infra merah thermal. Citra
ini dapat dibuat dari pesawat udara.
c. Wahana yang digunakan
Berdasarkan wahana yang digunakan, citra non
foto dibagi atas:
1) Citra
Dirgantara (Airborne Image), yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang
beroperasi di udara (dirgantara). Contoh: Citra infra merah thermal, citra
radar dan citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan.
2) Citra
Satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa
atau angkasa luar. Citra ini dibedakan lagi atas penggunaannya, yakni:
a) Citra satelit untuk penginderaan planet.
Contoh: Citra satelit Viking (AS), Citra satelit Venera (Rusia).
b) Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contoh:
NOAA (AS), Citra Meteor (Rusia).
c) Citra satelit untuk penginderaan sumber daya
bumi. Contoh: Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia) dan Citra SPOT
(Perancis).
d)
Citra satelit
untuk penginderaan laut. Contoh: Citra Seasat (AS), Citra MOS (Jepang).
Daftar Pustaka
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda